Tanaman herbal sering dijadikan sebagai alternatif untuk membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Selain lebih terjangkau, tanaman herbal dianggap tidak menimbulkan efek samping yang serius. Lantas, tanaman herbal apa saja yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.
Dalam istilah medis, tingginya kadar gula darah dalam tubuh disebut dengan diabetes. Kondisi ini terjadi akibat penurunan fungsi insulin dalam mengontrol kadar gula darah. Penderita diabetes harus lebih waspada terhadap kondisi ini, karena mereka lebih mudah mengalami naik turunnya kadar gula darah.
Memang sulit bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darahnya tetap stabil. Jadi, penderita diabetes harus pintar-pintar menjaga kadar gula darahnya. Selain pengobatan medis, tanaman herbal sering digunakan para penderita diabetes untuk membantu menurunkan kadar gula darah karena dikatakan minim efek samping.
Tanaman herbal penurun kadar gula darah
Berikut beberapa tanaman herbal yang dapat menurunkan kadar gula darah:1. Kulit Pule
Alstonia scholaris atau kulit pule memang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Tanaman ini memiliki sifat antidiabetik atau penurun kadar gula darah. Itulah mengapa, kulit pule sering digunakan sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Bukan hanya itu, kulit pule juga bisa digunakan sebagai obat penurun demam dan obat cacingan.2. Buah Mengkudu
Buah yang dikenal memiliki bau menyengat dan rasa yang pahit ini ternyata bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, buah mengkudu kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengatasi darah tinggi, batuk berdahak, dan sebagai penyegar.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Manfaat buah mengkudu untuk memperlancar pencernaan - Medikacare
3. Brotowali
Brotowali adalah tanaman herbal yang biasa ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh liar di hutan. Brotowali disebut-sebut cukup efektif untuk membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Tanaman ini juga dikatakan dapat membantu menurunkan demam.4. Kumis Kucing
Kumis kucing merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat herbal penurun kadar gula darah. Tanaman ini mengandung asam ursolat dan oleanolat yang mampu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, kumis kucing bersifat antiinflamasi yang baik untuk mencegah diabetes.5. Sambiloto
Sambiloto merupakan tanaman herbal yang ternyata efektif dalam menurunkan dan mengontrol kadar gula darah. Tanaman herbal ini juga sangat baik untuk menunjang pengobatan medis pada penderita diabetes. Selain itu, sambiloto sering digunakan sebagai obat penurun demam, penambah energi, dan melancarkan buang air kecil.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Manfaat daun sambiloto - Medikacare
6. Pare
Pare dipercaya sebagai salah satu tanaman herbal untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Pasalnya, pare dinilai mampu merangsang produksi insulin dan meningkatkan proses pencernaan gula darah. Selain itu, pare dapat menurunkan kadar fruktosamin yang membantu anda untuk mengatur kadar gula darah dalam jangka panjang.7. Daun Salam
Biasanya, daun salam digunakan sebagai bahan untuk memasak. Tapi ternyata, mengonsumsi air rebusan daun salam dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Senyawa polifenol dalam daun salam berperan sebagai antioksidan. Diperkirakan bahwa kandungan senyawa ini membantu penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darah.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Manfaat daun salam untuk mengobati berbagai penyakit - Medikacare
Itulah beberapa tanaman herbal yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Anda harus selalu memperhatikan kadar gula darah agar tetap stabil guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat peningkatan kadar gula darah, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Penting untuk diingat, tanaman herbal di atas tidak bisa menggantikan pengobatan medis yang dijalani penderita diabetes. Sebelum menggunakan tanaman herbal sebagai pengobatan untuk membantu menurunkan kadar gula darah, sebaiknya kosultasikan terlebih dahulu ke dokter terkait keamanan mengonsumsinya.
